AFASIA


Pengertian afasia

Afasia adalah kehilangan daya pengutaraan melalui bicara, menulis atau penggunaan tanda- tanda , dan kehilangan pengertian bahasa yang didengar atau dibaca.Afasia terbagi dua yaitu : Afasia motorik dan afasia sensorik. Afasia motorik adalah kesulitan berkata- kata tetapi dapat mengerti pembicaraan, sedangkan afasia sensorik dimana pasien sukar mengerti komprehensi pembicaraan orang , tetapi mudah mengucapkan kata, tanpa adanya gangguan pendengaran.
Afasia dapat terjadi apabila ada gangguan peredaran darah otak. Dimana pada umumnya telah ada penyakit lain yang mendahului gangguan peredaran darah otak tersebut, yang paling sering dijumpai adalah penyakit kardiovaskuler (penyakit jantung, hipertensi), kemudian penyakit/gangguan otak lainnya.
Gejala dapat muncul untuk sementara, lalu menghilang atau lalu memberat atau menetap. Gejala ini muncul akibat daerah otak tertentu tidak berfungsi yang disebabkan oleh terganggunya aliran darah ke tempat tersebut.

Pada kesempatan ini kita fokuskan membahas sedikit tentang afasia motorik. Afasia motorik yang ditandai oleh gangguan atau hilangnya kemampuan untuk menyatakan pikiran- pikiran yang dapat dimengerti dalam bentuk bicara dan menulis. Afasia motorik timbul akibat gangguan pada pembuluh darah Karotis Interna, yaitu cabangnya yang menuju Otak bagian tengah (Arteri serebri media) tepatnya pada cabang akhir (Arteri presentalis), afasia motorik ini disertai kelemahan lengan lebih berat daripada tungkai.
Arteri serebri media memperdarahi bagian terbesar dari konveksitas belahan otak . Arteri serebri media merupakan cabang arteri karotis interna yang paling besar.
Afasia motorik disebut juga afasia Broca. Paul Broca, ilmuwan Perancis, menemukan suatu area pada lobus frontalis kiri yang jika rusak akan mengakibatkan kehilangaan daya pengutaraan pendapat dan perasaan dengan kata- kata. Tidak ada kelumpuhan alat bicara pada gangguan ini. Daerah Otak tersebut dikenal sebagai Area Broca.
GANGGUAN afasia terdiri dari afasia Broca, Wernicke, global, konduksi,transkortikal motorik, transkortikal sensorik, dan transkortikal campuran.
Seseorang disebut afasia global bila semua modalitas bahasa-meliputi kelancaran berbicara, pengertian bahasa lisan, penamaan, pengulangan,membaca, menulis-terganggu berat. Penderita tidak ada suara sama sekali dan tidak mengerti apa yang dikatakan lawan bicara, serta tidak bisa membaca dan menulis. Ini terjadi karena kerusakan otak yang luas disertai kelumpuhan otot-otot tubuh sisi kanan.
Afasia Broca atau afasia motorik merupakan ketidakmampuan bertutur kata. Namun, ia mengerti bila diperintah dan menjawab dengan gerakan tubuh sesuai perintah itu. Karena kerusakan terjadi berdampingan dengan pusat otak untuk pergerakan otot-otot tubuh, penderita juga lumpuh di otot-otot tubuh sebelah kanan.
Afasia Wernicke atau afasia sensorik merupakan ketidakmampuan memahami lawan bicara. Ia hanya lancar mengeluarkan isi pikiran, tetapi tidak mengerti pembicaraan orang lain. Itu sebabnya mengapa orang sering menganggap penderita sakit jiwa. Pada tingkat sangat berat, perintah satu kata, seperti “duduk!” atau “makan!”, juga tidak dipahaminya. Ia hanya mengerti bila dilakukan dengan gerakan, karena pengertian ini diterima otak melalui penglihatan.
Afasia konduksi merupakan ketidakmampuan mengulangi kata atau kalimat lawan bicara. Namun, penderita masih mampu mengeluarkan isi pikiran dan menjawab kalimat lawan bicaranya.
Afasia anomik membuat penderita ini tidak mampu menyebut nama benda yang dilihat, angka, huruf, bentuk benda, dan kata kerja dari gambar yang dilihat. Ia juga tak bisa menyebut nama binatang yang didengar suaranya atau benda yang diraba. Gangguan anomik terdapat pada semua penderita afasia dengan variasi kemampuan.
Pada afasia transkortikal sensorik, gangguan mirip dengan Wernicke, tetapi mampu menirukan kata/kalimat lawan bicara. Gangguan pada afasia transkortikal campuran mirip afasia global, namun mampu meniru ucapan lawan bicara.
***
BERBAGAI tes wawancara, membaca, menulis, menggambar, ataupun melakukan tugas-tugas tertentu bisa digunakan untuk mengetahui terjadinya kerusakan otak. “Kalau ada gangguan komunikasi, misalnya mengemukakan pikiran tidak lancar, tetapi paham diajak bicara, bisa ditebak pasti ada kerusakan dibagian depan. Ini tinggal dicocokkan dengan pemeriksaan pendukung, seperti CT-Scan pada otak,” jelas Lumempouw.

Pemeriksaan ini amat penting untuk terapi dan rehabilitasi pasien. Umumnya sel-sel otak yang tertekan atau membengkak bisa membaik kembali. Sedang sel-sel otak yang kerusakannya menetap, tugas-tugasnya akan diambil alih oleh sel-sel di sekitarnya.
Dengan adanya beban tambahan pada sel-sel baru-tentunya sudah punya tugas lain sebelumnya-maka mutu setelah rehabilitasi tidak bisa sebagus keadaan sebelum infark. Karena itu, hal terbaik adalah menghindari faktor-faktor risiko yang bisa memicu stroke, seperti merokok, makan makanan yang berkolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi.
Perawatan
Perawatan utama untuk aphasia adalah terapi wicara yang berfokus pada belajar kembali dan mempraktekkan kemampuan berbahasa dan menggunakan alternatif atau tambahan metode komunikasi. Anggota keluarga sering berpartisipasi dalam proses terapi dan berfungsi sebagai mitra komunikasi penderita aphasia.

Di pusat bahasa manusia, manusia memahami dan mengenal huruf, suku kata, arti kata, kalimat sederhana, kalimat bertingkat sampai sampai yang kompleks dan abstrak, serta berbagai macam bahasa. Sedang di bagian lain ada yang berugas mengeluarkan isis pikiran secara lisan dan tulisan, yang berarti harus berkoordinasi dengan pergerakan otot-otot jari.
Gangguan afasia terdiri dari afasia broca, wernicke, global, konduksi, transkortikal motorik, transkortikal sensorik, dan transkortikal campuran. Seseorang disebut mengalami afasia global bila semua modalitas bahasa meliputi kelancaran berbicara, pengertian bahasa lisan, penamaan, pengulangan, membaca dan menulis terganggu berat.
Pada kasus ini penderita tidak bisa bicara sama sekali dan tidak mengerti apa yang dikatakan lawan bicara serta tidak bisa membaca dan menulis. Ini terjadi karena kerusakan otak yang luas disertai kelumpuhan otot-otot tubuh sisi kanan.
Afasia Broca atau afasia motorik merupakan ketidakmampuan bertutur kata. Namun ia mengerti bila diperintah dan menjawab dengan gerakan tubuh sesuai perintah itu. Ini terjadi karena kerusakan yang terjadi berdampingan dengan pusat otakuntuk pergerakan otot-otot tubuh. Kelumpuhan juga terjadi pada anggota tubuh bagian kanan.
Afasia Wernicke atau afasia sensorik merupakan kemampuan memahami lawan bisa bicara. Ia hanya lancar mengeluarkan isi pikiran, tetrapi tidak mengerti pembicaraan orang lain. Sedangkan afasia konduksi merupakan ketidakmampuan mengulangi kata atau kalimat lawan bicara, namun penderita masih mampu mengeluarkan isi pikirannya dan menjawab kalimat lawan bicaranya.
Untuk afasia anomik membuat penderita ini tidak bisa menyebut nama benda yang dilihat, angka, huruf, bentuk gambar yang dilihat. Ia juga tak bisa menyabut nama binatang yang didengar suaranya atau benda yang diraba. Gangguan anomik terdapat pada semua penderita afasia dengan variasi kemampuan.
Pada afasia transkortikal sensorik, gangguan mirip dengan Wernicke, tetapi mampu menirukan kata/kalimat lawan bicara, sedangkan gangguan afasia transkortikal campuran mirif afasia global, namun mampu menirukan ucapan lawan bicara.
Berbagai tes wawancara, membaca, menulis, menggambar, ataupun melakukan tugas-tugas tertentu bisa digunakan untuk mengetahui terjadinya kerusakan otak, dan tinggal dicocokkan dengan pemeriksaan CT-Scan pada otak. Pemeriksaan ini sangat penting untuk terapi dan rehabilitasi pasien.
METODE KOMUNIKASI :Klien dg Aphasia
(Potter & Perry. 1989)
• Mendengar & menunggu klien untuk berbicara• Jangan berteriak atau berbicara dengan keras ( tidak kehilanganpendengaran)• Jika k/ memiliki masalah u/ mengerti, gunakan pertanyaan ygsederhana, pendek, & gunakan gerakan mimik untuk memberitanda/ sbg isyarat tambahan• jika klien mempunyai masalah pengucapan, bertanyalah dgsederhanadg jawaban ya/tidak/mengejapkan mata. Menawarkangambar-an atau suatu [papan/meja] komunikasi sehingga kliendapat menunjuk gbr yg dimaksud• Memberikan klien kesempatan untuk memahami• Jangan memaksa atau melelahkan klien


Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Dapur Tutorial Blogspot

4 komentar:

sewa proyektor mengatakan...

Mbak mau tanya, ibu saya sakit strokenya gak bisa bicara, paling sedikit2 itupun kalo di contohkan dlu satu kata baru beliau bisa ngikutin ngucapinnya. Tp setelah beberapa saat tidak bisa lagi harus dicontohkan lagi. Tapi bisa memahami prrkataan org dg sangat baik. Lengan dan kaki sebelah kanan terasa berat dan sakit kalo digerakkan agak jauh. Ini termasuk afasia motorik bukan. Bisa disembuhkan nggak mbak? Sudah 3 bulan tidak ada perubhan, dah minum obat, herbal, terafi bekam, terapi bicara, tp masih blm bsa bicara

PelDrama mengatakan...

Maaf, bukannya sok tau... tapi bukan dengan terapi bekam, tapi ada terapi bicara saya lupa namanya apa.
Di coba dulu saja...

PelDrama mengatakan...

Maaf, bukannya sok tau... tapi bukan dengan terapi bekam, tapi ada terapi bicara saya lupa namanya apa.
Di coba dulu saja...

roymuhamat mengatakan...

cara penyembuhan aphasia global gimana ya kak ..
dan pemikiran nya apa bisa berfikir yang dulu lagi ?

Posting Komentar

Random Post

free counters